Powered By Blogger

Jumat, 03 Agustus 2012

auto pilot


Yuk, Mengenal Autopilot (Pilot Otomatis) Pada Pesawat Terbang

 
 
 
 
 
 
Rate This

Autopilot
Pada tahun 1931, penerbang Amerika Wiley Post terbang dengan menggunakan pesawat yang bernama “Winnie Mae” bermesin tunggal produksi Lockheed Vega. Itu merupakan penerbangan keliling dunia dengan catatan waktu penerbangan 8 hari, 15 jam dan 51 menit. Dalam penerbangan keliling dunia itu Wiley Post didampingi Harold Gatty sebagai navigator untuk membantunya tetap waspada dan melawan kelelahan pada penerbangan bersejarah itu. Tetapi ketika Wiley Post menjadi orang pertama dalam penerbangan solo keliling dunia dunia pada tahun 1933, ia harus melakukan segala sesuatunya dalam mengemudikan pesawat terbang tanpa bantuan orang lain seperti yang dilakukan oleh Harold Gatty pada penerbangan tahun 1931 itu. Rahasia keberhasilannya, atau setidaknya salah satu rahasianya, adalah autopilot sederhana yang mengemudikan pesawat sementara ia beristirahat. Dewasa ini pilot otomatis dengan system yang lebih canggih yang melakukan tugas yang sama dan sangat bisa diandalkan sebagai pilot. Bahkan, untuk beberapa prosedur penerbangan rutin, pilot otomatis dianggap lebih baik daripada pilot manusia. Perangkat pilot otomatis tidak hanya membuat penerbangan menjadi terasa lebih halus halus tapi juga membuat lebih aman dan lebih efisien.
Pilot Otomatis dan Avionik Autopilot atau pilot otomatis adalah perangkat untuk mengontrol atau memandu pesawat terbang, pesawat ruang angkasa, kapal, misil (peluru kendali), atau kendaraan lain tanpa harus terus-menerus membutuhkan campur tangan manusia. Kebanyakan orang mengasosiasikan pilot otomatis sebagai pemandu otomatis untuk pesawat terbang, pada hal ada beberapa jenis kendaraan lain yang juga sudah dilengkapi dengan system kemudi pilot otomatis. Misalnya kapal dengan pelayaran jarak jauh atau pesawat ruang angkasa yang tentu saja akan mengarungi jarak yang sangat jauh. Dalam dunia penerbangan, autopilot disebut dengan nama Automatic Flight Control System (AFCS). Perangkat AFCS adalah bagian dari avionic pesawat terbang, merupakan system elektronik yang digunakan untuk mengontrol sistem kunci dari pesawat dan penerbangan. Selain sistem kontrol penerbangan, avionik juga berfungsi dalam komunikasi elektronik, navigasi, dan untuk mengetahui keadaan cuaca pada lintasan penerbangan. Pada awalnya AFCS digunakan untuk menyediakan bantuan selama tahap-tahap membosankan dalam penerbangan, misalnya saat penerbangan dengan ketinggian optimal. Dengan bantuan pilot otomatis banyak hal yang dapat dilakukan, bahkan saat melakukan manuver dengan sangat tepat, seperti pendaratan pesawat dalam kondisi nol visibilitas. Walaupun ada banyak perbedaan dalam beberapa sistem autopilot, sebagian besar dapat diklasifikasikan menurut jumlah komponen atau pada sistem kontrol. Ada tiga dasar kontrol permukaan mempengaruhi kemampuan manuver pesawat. Yang pertama adalah elevator yaitu perangkat pada ekor pesawat yang mengontrol pitch (ayunan sirip ekor pesawat terbang di sekitar sumbu horizontal tegak lurus terhadap arah gerakan). Rudder (sirip kemudi) juga terletak di ekor pesawat. Ketika kemudi pada cockpit dimiringkan ke kanan (right), pesawat akan berbelok (berputar pada sumbu vertical) ke arah kanan. When the rudder is tilted to port (left), the craft yaws in the opposite direction. Dan saat kemudi dimiringkan ke kiri (port), pesawat pun akan berbelok ke arah kiri. Akhirnya, sirip kemudi (ailerons) di tepi belakang setiap sayap pesawat bergerak-gerak dari sisi ke sisi. Pilot otomatis dapat mengontrol setiap atau semua permukaan sirip ini. Single-axis autopilot mengatur hanya satu set kontrol, biasanya ailerons. Autopilot dengan tipe sederhana ini dikenal sebagai “wing leveler” yang mengendalikan gerakan dan membuat sayap pesawat secara stabil. Two-axis autopilot mengatur gerakan lift (elevator) dan ailerons. Dan Three-axis autopilot mengelola semua tiga dasar sistem kontrol: ailerons, elevator dan rudder.[/quote] [quote=]Bagian-bagian Autopilot Jantung sebuah sistem kontrol penerbangan otomatis modern adalah komputer dengan beberapa prosesor berkecepatan tinggi. Pengumpulan data informasi diperlukan untuk mengendalikan pesawat, prosesor berkomunikasi dengan sensor yang terletak di permukaan kontrol utama. Komputer dapat juga mengumpulkan data dari peralatan pesawat lainnya termasuk gyroscope, pengukur kecepatan, altimeters, kompas dan indikator kecepatan angin. Prosesor komputer AFCS kemudian mengambil input data dan melakukan perhitungan yang kompleks berdasarkan set mode kontrol. Mode kontrol adalah pengaturan yang dimasukkan oleh pilot yang disesuaikan dengan detail penerbangan. Sebagai contoh, misalnya mode kontrol yang diprogram untuk mempertahankan ketinggian penerbangan. Ada juga mode kontrol yang mempertahankan kecepatan, pos dan jalur penerbangan. Perhitungan ini menentukan apakah pesawat bisa memahami perintah yang dimasukkan dalam mode kontrol. Prosesor kemudian mengirimkan sinyal ke berbagai unit servomechanis. Sebuah servomechanis, atau servo untuk jangka pendek, adalah sebuah alat yang menyediakan kontrol mekanis jarak jauh. Satu servo digunakan untuk masing-masing kontrol permukaan yang termasuk dalam sistem autopilot. Servo dikendalikan oleh komputer dan mengatur fungsi motor atau hidrolik untuk menggerakkan kontrol pesawat dan memastikan pesawat dapat mempertahankan posisi dengan tepat.[/quote] [quote=]Kegagalan Autopilot Pilot otomatis dapat mengalami kegagalan atau tidak berfungsi dengan baik. Masalah yang umum adalah kegagalan beberapa jenis servo, baik karena kinerja motor yang buruk atau karena koneksi yang buruk. Posisi sensor juga bisa mengalami kegagalan dan mengakibatkan hilangnya masukan data ke komputer autopilot. Untungnya, pilot otomatis pada pesawat berawak dirancang sebagai failsafe yaitu pada saat terjadinya kegagalan pada system autopilot, mode kemudi manual bisa segera digunakan. Untuk mengganti autopilot, awak pesawat hanya perlu melepaskan sistem, baik dengan membalik sebuah saklar daya atau dengan menarik pemutus arus autopilot. Beberapa kecelakaan pesawat terbang yang terjadi umumnya karena pilot gagal mematikan system autopilot yang tiba-tiba tidak berfungsi sehingga pesawat terbang sama sekali tidak bisa dikendalikan. Beberapa waktu yang lalu para pilot sempat menolak penggunaan autopilot dengan alasan keselamatan penerbangan. Itulah sebabnya mengapa sering kali dilakukan pelatihan program instruksi penerbangan untuk skenario pada sistuasi seperti itu. Pilot harus tahu bagaimana menggunakan setiap fitur pada AFCS, tetapi mereka juga harus tahu cara mematikannya dan terbang tanpa AFCS. Mereka juga harus mematuhi jadwal perawatan yang ketat untuk memastikan semua sensor dan servo berada dalam kondisi yang baik.[/quote] [quote=]Sistem Autopilot Modern Sistem autopilot modern sekarang dapat menerima data dari Global Positioning System (GPS) menggunakan penerima yang dipasang pada pesawat. Sebuah penerima GPS dapat menentukan posisi pesawat terbang saat sedang dalam penerbangan dengan cara menghitung jarak dari tiga atau lebih satelit dalam jaringan GPS. Berbekal informasi posisi seperti itu, pesawat terbang bisa dengan aman untuk terus melanjutkan rencana penerbangan. Pada awalnya hanya pesawat Jet komersial yang memiliki kemampuan seperti itu, tetapi kemudian pesawat-pesawat kecil pun sudah dilengkapi dengan sistem autopilot yang canggih. New Cessna 182s dan 206s terbang meninggalkan pabriknya dengan dilengkapi Garmin G1000 terpadu pada cockpit yang mencakup autopilot elektronik digital yang dikombinasikan dengan mode rencana penerbangan[/quote] Demikianlah mengenai Autopilot Pesawat. semoga thread ini dapat bermanfaat bagi agan semua. Jika berkenan mohon dirate & komen agar thread ini tidak tenggelam. Buat yang udah kasih komen & rate saya ucapin makasih yang sebesar-besarnya.

Sabtu, 21 Juli 2012

SMK Negeri 29 Jakarta: Mencetak Kampiun Montir Pesawat



SMK Negeri 29 Jakarta: Mencetak Kampiun Montir Pesawat

Mereka belajar soal dunia penerbangan. Pengajarnya tentara dan para ahli. Kerjasama melahirkan basic licence. Mengejar sertifikasi internasional.
LETNAN Satu Gunadi membuka sebuah buku tebal. Isinya pelajaran Gas Turbine Engine. Hari itu anggota TNI Angkatan Udara (TNI-AU) dari Skuadron Teknik 021 duduk di depan sebuah ruangan yang dipenuhi banyak mesin pesawat udara. Dengan suara lantang, sang Letnan Mekanik ini menjelaskan fungsi dari tiap bagian-bagian mesin pesawat jenis turbo jet. Sementara itu, 25 orang pemuda berseragam biru-biru duduk rapi dan penuh konsentrasi mendengarkan semua penjelasan sang letnan.
Tak hanya Letnan Satu Gunadi yang anggota TNI-AU yang senantiasa hadir memberi materi pelajaran di ruang-ruang kelas SMK Negeri 29 Jakarta. Sekolah yang dulu bernama Sekolah Teknologi Menengah (STM) Penerbangan ini memang menggunakan tenaga pengajar dari para praktisi dunia penerbangan, seperti TNI AU dan PT Garuda Indonesia. Yang dari TNI-AU ada tiga orang. Sementara dari Garuda Indonesia ada 10 pengajar.
Keberadaan pengajar dari kalangan praktisi penerbangan itu berkat kerjasama sekolah dengan PT Garuda Maintenance Facility yang diteken pada 1998. Hal ini merupakan kelanjutan kesepakatan sebelumnya, antara Dirjen Dikmenti, Dirjen Perhubungan Udara, dan Garuda Maintenance tentang peningkatan kualitas sekolah menengah penerbangan. Terobosan ini dilakukan dalam rangka menjadikan SMK Negeri 29 sebagai Approve School, yaitu sekolah yang melaksanakan pendidikan dan evaluasi, serta lulusannya dapat diakui di dunia penerbangan.
Melalui kerjasama itu, guru-guru yang terpilih bisa mengikuti pendidikan di Garuda Maintenance selama setahun. Pada 1998, terpilih lima guru belajar di sana, bersama guru dari STM Penerbangan Bandung. Mereka ini kini mengantongi basic licence.
Sertifikat basic licence dikeluarkan Departemen Perhubungan untuk tenaga yang memenuhi syarat bekerja sebagai teknisi perawatan pesawat udara di mana pun, dalam dan luar negeri. Mereka yang mengantungi sertifikat ini juga bisa mengajar di maskapai penerbangan mana pun di dunia.
Walau menjadi syarat mutlak untuk menjadi teknisi pesawat terbang dan berlaku di seluruh dunia, namun di maskapai penerbangan Indonesia basic licence ini belum sepenuhnya bisa dilakukan. Alasannya, sekolah-sekolah penerbangan belum mampu melakukan itu. Guru-gurunya saja masih banyak yang belum memiliki, apalagi siswanya. Akhirnya yang terjadi kemudian para teknisi di maskapai penerbangan domestik disekolahkan kembali untuk mendapatkan basic licence.
Drs Asep Gunawan adalah salah seorang guru yang menggenggam lisensi itu. Ia mengajar Sistem Pesawat Terbang di jurusan Air Frame & Power Plane (Motor dan Rangka Pesawat Terbang). Walau bisa mengajar di mana pun, Asep tak tergiur pindah. “Saya mendapatkannya karena dibiayai sekolah. Karena itu saya ingin mengaplikasikan ilmu untuk memajukan sekolah dan mendorong siswa bisa meraih basic licence setelah lulus,” kata pria lulusan Fakultas Teknik IKIP Bandung ini.
Sertifikat basic licence itu sendiri menjadi salah satu bagian dari aturan dalam CASR (Civil Aviation Safety Regulations) nomor 4147. CASR juga mensyaratkan sekolah penerbangan harus memiliki sarana dan prasarana lengkap. Yakni laboratorium, bengkel, perpustakaan, dan hanggar plus pesawat terbang masih lengkap instrumen dan avioniknya serta mesin masih berfungsi.
JUMLAH MURID DIATUR
CASR 4147 juga membatasi jumlah murid per kelas. Sebagai approve school, tiap kelas sekolah penerbangan di Amerika hanya diisi 24 siswa. Sedangkan di Eropa, tiap kelasnya sampai 28 orang. Jumlah instruktur praktikum juga dibatasi satu orang untuk enam siswa. Tapi Indonesia belum menentukan batas jumlah murid per kelas di sekolah penerbangan.
SMK 29 boleh berbangga karena telah memenuhi syarat-syarat CASR 4147. Sekolah ini memiliki lima ruang bengkel, dengan peralatan lengkap. Ada bengkel umum, system, airframe, engine, dan workshop CNC (Computer Numerical Control).
Optimalisasi penggunaan hanggar dan pesawat terbang terus dilakukan. Pesawat Hercules jenis piston engine yang dimiliki sekolah dirasa tidak memadai. Instrumen dan kelengkapan avionik kurang lengkap. Untuk mengatasi hal itu, pihak sekolah tengah mempelajari tawaran dari Garuda untuk membeli sebuah pesawat Boeing 737-200. “Rencananya tahun depan kami akan membeli pesawat baru,” kata Drs Rusnan Saragih, Ketua Pengembangan SMK Negeri 29, yang juga pengajar Gas Turbine Engine.
Selain kekurangan itu, jumlah instruktur praktikum di sana juga belum memenuhi standar. Satu kelas dengan 30 siswa, saat ini hanya dibimbing satu guru. Saat ini sekolah telah menjalin kerjasama dengan sejumlah institusi untuk studi para guru.
SERAGAM KEBESARAN
Kebanggaan juga membusung di dada siswa karena seragam yang mereka kenakan tak jauh berbeda dengan yang dipakai TNI AU. Baju dan celana seragam berwarna biru persis seragam harian TNI AU. Ada tanda kepangkatan di bahu yang menunjukkan tingkat kelas. Siswa kelas tiga mengenakan tiga strip balok, seperti pangkat kapten. Sedangkan kelas dua hanya dua strip balok dan kelas satu hanya satu strip.
Di sisi kiri lengan terpasang logo sekolah bergambar propeller (baling-baling pesawat terbang). Di dada sebelah kiri menempel wing, sebagai ciri khas dunia penerbangan. Sementara di dada kiri melekat nametag siswa.
Seragam model tentara itu baru dikenakan siswa SMK 29 sejak 2003 lalu. Bila Anda berkunjung ke sana, suasanannya tak ubahnya berada di lingkungan TNI Angkatan Udara. Sebelum 2000, siswa memakai seragam putih abu, sama dengan seragam siswa SMA. Perbedaan itu memberi ciri khas sekolah penerbangan.
“Saya bangga memakainya. Kalau di jalanan sering dilihatin orang. Disangka Angkatan Udara barangkali,” kata Riyan Hidayatullah, siswa kelas 2 jurusan Airframe and Powerplane.
KELAS UNGGULAN
SMK Negeri 29 membuka empat jurusan bidang studi perawatan pesawat terbang. Ada jurusan Airframe and Powerplane, Electrical Aviation Instrumen, Elektronika Komunikasi, dan Teknik Pendingin dan Tata Udara. Tiap tahun ajaran baru, jurusan Airframe & Powerplane membuka empat kelas, Electrical Aviation Instrumen membuka 3 kelas, serta masing-masing satu kelas Elektronika Komunikasi dan kelas Teknik Pendingin dan Tata Udara.
Selain kelas reguler itu, SMK Negeri 29 juga membuka kelas unggulan yang diisi 25 siswa jempolan. Setiap jurusan mempunyai satu kelas unggulan. Mereka yang bisa masuk kelas unggulan adalah siswa yang telah naik tingkat dari kelas satu. Syaratnya jelas, nilainya harus tinggi.
Jika di kelas unggulan, ada siswa yang penurunan prestasinay, atau tidak sanggup mengikuti pembelajaran mereka akan dikembalikan ke kelas reguler. Sebaliknya, siswa kelas reguler yang menunjukkan prestasi bagus, bisa menggantikan “naik level” ke kelas unggulan.
Murid-murid kelas unggulan itu, kata Rusnan Saragih, dipersiapkan untuk memenuhi permintaan tenaga kerja bagus di perusahaan penerbangan. Maklum, jumlah maskapai penerbangan saat ini semakin banyak. “Tahun ini kami mendapat tawaran dari beberapa maskapai penerbangan untuk mengirim lulusan berprestasi,” kata Saragih, guru yang telah mengajar di SMK Negeri 29 sejak 1984.
Penerimaan siswa baru SMK Negeri 29 menggunakan sistem Real Time Online, sesuai standar nasional. Artinya, sekolah tinggal menerima siswa-siswa yang terseleksi secara otomatis via jaringan internet di jalur PSB On-Line. Melalui situs PSB Online ini, masyarakat akan mendapatkan informasi secara up to date proses pelaksanaan penerimaan siswa baru secara transparan dan kompetitif. Selain itu, masyarakat juga dapat memantau proses penerimaan siswa baru mulai dari data pendaftaran, proses perankingan, dan urutan penerimaan siswa setiap waktu.
KURIKULUM ISTIMEWA
Soal kurikulum, materi pelajarannya berdasar kurikulum khusus yang disusun Garuda Indonesia, yang disesuaikan kebutuhan perusahaan penerbangan. Kerjasama menyusun kurikulum ini sejak dua tahun lalu.
Secara teknis, kedua belah pihak mengirim tim kurikulum yang terdiri masing-masing lima orang. Tim perumus kurikulum bertugas menentukan pelajaran-pelajaran apa saja yang perlu diajarkan, menentukan alokasi waktu untuk tiap mata pelajaran, dan menentukan standar kompetensi yang harus dimiliki siswa. Semuanya dikondisikan dengan kebutuhan maskapai penerbangan.
Sebagai contoh, untuk mendapatkan basic licence, dalam CASR 4147 disebutkan bahwa siswa harus mengantongi sebanyak 3.000 jam pelajaran plus praktik. Dalam aturan CASR satu jam adalah 60 menit, sedangkan pada pembelajaran di sekolah umum satu jam adalah 45 menit. Maka, untuk menyiasati agar setelah lulus siswa bisa mendapat basic licence, dibuatlah kurikulum tersebut.
Kerjasama antara SMK 29 dengan Garuda Maintenance itu tentunya menguntungkan kedua pihak. Garuda sebagai perusahaan yang merekrut para lulusan tidak perlu menyekolahkan kembali. Mereka akan memakai tenaga kerja siap pakai yang sudah bersertifikasi. Lulusan SMK 29 tak repot-repot mencari pekerjaan.
“Saya yakin setelah lulus, saya bisa mendapatkan pekerjaan sesuai. Materi yang diajarkan sekolah juga sudah sangat memadai,” ujar Jeppy Hidayat, siswa kelas 2 jurusan Airframe and Powerplane.
Selain bekerjasama di bidang pengadaan instruktur dan penyusunan kurikulum, SMK Negeri 29 juga bekerjasama di bidang pelatihan siswa. Program Praktik Kerja Lapangan rutin diadakan setiap tahun. Praktik Kerja ini selalu melibatkan maskapai penerbangan, juga pihak Angkatan Udara, tepatnya di Skuadron Teknik 021 Halim Perdanakusuma.
Siswa diwajibkan mengikuti praktik pada semester II di kelas 2. Sekolah memfasilitasi siswa dengan mengirim mereka ke tempat sesuai. Biasanya, sekolah memilih tempat praktik yang tidak terlalu jauh dari tempat tinggal mereka.
SMK Negeri 29 bersama sekolah-sekolah penerbangan lain di Indonesia telah mendirikan Forum Komunikasi Sekolah Penerbangan se-Indonesia. Organisasi ini baru dibentuk bulan Februari tahun 2006, diketuai oleh Ir. Saragih, Guru SMKN 29 Jakarta. Saat ini sudah beberapa sekolah yang bergabung, misalnya dari Jawa Barat, Yogyakarta, Jawa Timur, Jakarta, Medan, Makasar, Padang, dan Jambi.
BERMULA DARI HANGGAR
Siapa sangka bermula dari ruang hanggar pesawat udara Kemayoran, Jakarta kemudian tumbuh menjadi sekolah megah. Tepatnya Agustus 1954 berdirilah STM Penerbangan, cikal bakal SMK 29. Lokasi belajar mengajar kemudian berpindah. Pada 1958 STM Penerbangan boyongan ke Jalan Prof Djoko Sutono SH Nomor 1 Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.
Di lokasi baru ini, STM Penerbangan berdiri di lahan seluas 20.980 m2. Sekolah ini menjadi satu-satunya SMK Negeri Kelompok Teknologi Industri Udara di Jakarta Selatan. Sekolah ini juga satu-satunya yang khusus bergerak di bidang Teknologi Pesawat Udara di Jakarta. Pada 1996 STM Penerbangan ini bersalin nama menjadi SMK Negeri 29, sampai sekarang.
Tahun ini SMK Negeri 29 baru saja merehabilitasi gedung-gedung. Hasilnya, bangunan bertingkat tiga seluas 2.000 meter persegi berdiri mentereng. Bangunan baru itu digunakan sebagai ruang kelas dan kantor guru. Total dana rehabilitasi gedung sebesar Rp 2,2 miliar dan sepenuhnya dibiayai Pemerintah DKI Jakarta.
Tahun depan mereka akan merenovasi berbagai fasilitas bengkel dan lapangan. Saat ini ada 22 ruang: lima ruang bengkel (workshop), perpustakaan, lapangan upacara, hanggar pesawat terbang, ruang gambar, ruang guru, ruang kepala sekolah, kantin, ruang OSIS, mushola, telepon umum, dan satu gedung bulu tangkis yang terdiri dari tiga lapangan.
Oleh: Yudi Iswanto

Kamis, 19 Juli 2012

Olahraga


Anaknya Bergaji 1,8 Miliar Per Minggu, Beginilah Nasib Ibu Balotelli

by unic29 | Posted on Tuesday, July 17th, 2012
Anaknya Bergaji 1,8 Miliar Per Minggu, Beginilah Nasib Ibu Balotelli
Unic29.com - Anaknya punya penghasilan sekitar Rp 1,8 miliar tiap minggu. Belum lagi hobinya bermewah-mewah. Namun, cerita berbeda justru datang dari ibunda Mario Balotelli.
Berbeda dengan anaknya yang tajir melintir, ibunda Balotelli harus bekerja keras sebagai petugas kebersihan dengan penghasilan sekitar Rp 93 ribu sejam. Ironisnya, tempat kerja sang ibu di sebuah kantor hanya berjarak beberapa mil saja dari kediaman mewah sang putra seharga tiga juta poundsterling itu.
Ketika pemain Manchester City itu berkeliling kota dengan mobil Bentley miliknya yang kinclong itu, Rose Barwuah, sang ibu, pasrah saja menaiki bus nomor 11 menuju temapt kerja.
Lima kali dalam seminggu, dia harus mengejar bus menuju tempat kerja di pinggiran Cheadle, dekat Manchester, untuk memperoleh upah minim itu.
Boleh jadi ceritanya akan berbeda bila perempuan berusia 46 tahun itu tidak memberikan sang anak untuk diadopsi orang lain ketika berusia dua tahun. Saat itu dia dan suami hidup dalam kondisi miskin di sebuah flat kecil di Italia.
Baru tahun lalu dia pindah ke Manchester agar lebih dekat dengan anaknya. ”Dia datang dari Italia agar lebih dekat dengan anaknya. Namun, dia tak menginginkan kemewahan yang dinikmati anaknya sekarang,” ujar satu sumber. (jurnaldunia.com)

Minggu, 15 Juli 2012

jadwal imsakiyah dan buka puasa ramadhan 1433 H / 2012


Jadwal Imsakiyah dan Buka Puasa Ramadhan 1433H / 2012

by unic29 | Posted on Sunday, July 15th, 2012
 - Pada kesempatan kali ini unic29.com akan berbagi artikel mengenai Jadwal Puasa ataujadwal Berbuka dan makan sahur untuk bulan Ramadhan tahun 2012 atau tahun 1433 Hijriyah yang berlaku untuk di wilayah DKI Jakarta dan sekitarnya.
mudah mudah berguna bagi yang membutuhkan. Silahkan save gambar di bawah ini atau men-downloadnya.
Keterangan :
* Awal Ramadhan dan Syawwal 1433 H mengikuti keputusan pemerintah RI
* Jadwal berlaku untuk wilayah DKI Jakarta, dengan radius +/- 25km
* Jadwal sudah di tambah dengan waktu Ihtiyati (pengaman) +/- 2menit
* Jadwal berdasarkan jadwal Shalat kementrian Agama RI

humor


Tukang Jualan yang Kalau Dicari Nggak Ada


1. Tukang Sol Sepatu
Ciri khasnya adalah teriakannya, “Sol patuuuu..” Seperti ditelan bumi pas ada sepatu kamu yang jebol.
2. Tukang Service Payung
Apalagi di musim hujan, dia malah ngilang.  Bikin mikir jangan-jangan dia kerjanya di musim kemarau doang.
3. Tukang Vermak Jeans
Beberapa orang lebih kenal dia sebagai tukang permak lepis. Nongolnya waktu jeans kamu nggak ada yang bolong doang.
4. Tukang Jualan Sarapan
Perut udah keroncongan, masih aja nggak lewat-lewat. Mungkin sengaja maksa biar kamu bangkit dari kasur dan jalan nyamperin sendiri.